Saturday, July 4, 2015

Down Cafe Dengan Pekerja Down Syndrome

Seseorang dengan down syndrome sering dianggap lambat dalam berkembang. Nggak hanya secara fisik tetapi juga mental. Tapi, hal tersebut bukan berarti mereka harus dianggap sebelah mata atau bahkan diremehkan. Ketika mereka diberi kesempatan, bukan nggak mungkin banyak orang bakal terpukau dengan apa yang mereka lakukan.

pernyataan tersebut bukan hanya lontaran kalimat motivasi tanpa bukti lho. Orang-orang dengan down syndrome benar-benar bisa berlaku layaknya orang normal ketika mereka mempunyai kesempatan untuk membuktikannya. Di Turki ada nih tempat makan unik yang para pramusajinya seluruhnya adalah orang-orang dengan down syndrome.
Sekilas emang terlihat janggal, namun siapa yang menyangka kalau para pramusaji nggak biasa ini mampu melakukan lebih dari apa yang mereka bisa. Keren kan? Gimana kafe ini bisa terbentuk dan cerita unik apa aja yang terjadi selama ini? Simak penjelasannya berikut.

1.Awal Kafe Unik Ini

Saruhan Singen adalah orang di balik tempat makan unik bernama Down Cafe ini. Mendengar namanya mungkin kamu bakal mengira kafe ini ada di bawah tanah dengan pernik dan konsep underground atau pun semacamnya. Kenyataannya, kafe ini justru colorful dan sangat menceriakan.





Down pada Down Cafe sendiri merepresentasikan kalau kafe ini dijalankan oleh mereka orang-orang dengan kelebihan down syndrome. Alasan Singen membuat tempat makan ini adalah lantaran ia merasakan bagaimana asiknya merawat seorang anak dengan down syndrome. Kemudian ia terinspirasi dan ingin menunjukkan kepada banyak orang hal seru yang dirasakannya bersama putri tercintanya.

AGEN  BLACK JACK ONLINE TERPERCAYA

2. Hanya Mempekerjakan Karyawan Khusus



Bekerja di Down Cafe mungkin jadi pengalaman yang seru. Sayangnya, orang normal nggak bakal diterima bekerja di sini. Yup, Singen hanya menerima mereka yang memiliki down syndrome. Tanpa syarat yang ribet siapapun mereka dengan kelebihan unik tersebut kemungkinan besar bakal langsung diterima bekerja.


Hanya orang-orang spesial yang bisa bekerja di sini.
Sebelum mulai bekerja para karyawan Singen lebih dulu mendapatkan pelatihan-pelatihan gimana cara melayani customer dengan baik. Mulai mencatat pesanan, menyajikan makanan hingga menyerahkan bill. See? Kalau mereka dikasih kesempatan maka hasilnya juga sama kerennya. Anyway, anak Singen juga salah satu pekerja di tempat ini lho.

3. Awalnya Sangat Susah

Mempekerjakan mereka dengan down syndrome mungkin awalnya jadi beban yang berat bagi Singen. Udah jelas banyak orang yang bakal menganggap sebelah mata. Paling menyakitkan sih ada beberapa customer yang udah masuk lalu langsung keluar ketika mereka disambut para pramusaji spesial ini.


Niatan baik pasti ada jalan kemudahan. Seiring dengan berjalannya waktu, kafe ini pun mulai dikunjungi banyak orang. Bahkan mereka yang udah mampir mengaku sangat kagum dengan para pekerja tempat unik ini. Meskipun katanya memiliki kekurangan, mereka melakukan tugasnya dengan hebat.

4. Tujuan Singen Mendirikan Down Cafe

Kalaupun ada keuntungan yang mengalir dari bisnis ini, hal tersebut nggak lebih dari side effect karena para pekerjanya. Yup, uang sama sekali bukan tujuan Singen mendirikan Down Cafe. Punya pengalaman menyenangkan merawat anak kandung dengan down syndrome, ia kemudian ingin membaginya dengan dunia luar.



Singen juga ingin menghilangkan anggapan kalau seseorang dengan down syndrome nggak bisa apa-apa. Ketika mereka punya kesempatan, para manusia spesial itu bisa menunjukkan kemampuan yang juga sama kerennya seperti orang normal. Nggak cuma itu, lewat bersosialisasi secara langsung, para pelanggan diharapkan bisa mengerti kalau seseorang dengan down syndrome nggak ubahnya seperti orang pada umumnya. Kerennya, Singen perlahan berhasil membangun persepsi tersebut. Ia pun berharap bakal banyak berdiri kafe-kafe seperti ini di belahan bumi yang lain.

Mungkin nggak banyak orang yang tahu kalau seseorang dengan down syndrome bisa melakukan hal-hal hebat. Emang nggak bakal pernah tahu karena kita nggak memberikan mereka kesempatan. Kesan yang ada di masyarakat saat ini emang cenderung meremehkan mereka. That’s why, kayaknya kafe seperti Down Cafe ini perlu untuk juga didirikan di Indonesia.

0 comments:

Post a Comment